Adhi Karya Guyur Rp82 Miliar Untuk Anak Usaha

Adhi Karya

BUMNREVIEW.COM, Jakarta – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah memberikan suntikan modal kepada anak usahanya, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang mendukung kelancaran operasional serta pelaksanaan proyek strategis. Suntikan dana ini berupa pinjaman senilai Rp 82 miliar.

Menurut informasi yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (16/7/2025), jumlah pinjaman ini ditentukan berdasarkan rencana penggunaan dana yang telah disusun oleh ADCP.

Tanpa adanya pinjaman dari ADHI, ADCP mengakui akan mengalami keterbatasan likuiditas yang dapat menghambat kelancaran operasional dan pengembangan proyek.

“Jumlah pinjaman sebesar Rp 82,0 miliar ditetapkan berdasarkan kebutuhan modal kerja ADCP untuk mendukung kelancaran operasional dan modal kerja proyek strategis,” ungkap Manajemen ADCP.

Sementara itu, bunga pinjaman ditetapkan sebesar 9,02% per tahun berdasarkan kesepakatan antara kedua perusahaan.

Manajemen menjelaskan bahwa tingkat bunga pinjaman ditentukan sesuai dengan kondisi pasar, kewajaran komersial, dan telah dinilai melalui Fairness Opinion (FO) oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk memastikan kesesuaian dengan prinsip transaksi yang wajar dan independen.

Untuk skema pembayaran bunga dan pokok pinjaman, akan dilakukan dengan sumber utama dari penerimaan kas operasional.

ADCP juga berkomitmen untuk menggunakan penerimaan kas operasional dalam membayar kembali fasilitas pinjaman. Manajemen mengakui bahwa saat ini perusahaan sedang menghadapi tantangan yang cukup signifikan.

Di sektor internal, ADCP dihadapkan pada penurunan daya beli masyarakat, ketidakpastian ekonomi, serta fluktuasi suku bunga yang mempengaruhi kemampuan pembiayaan konsumen.

Di samping itu, perusahaan juga menghadapi penurunan permintaan pasar terhadap properti dalam beberapa waktu terakhir. Di sisi lain, pengelolaan proyek yang kompleks juga mempengaruhi kondisi operasional ADCP.

“Kondisi ini berimbas pada beberapa proyek yang sedang berjalan, di mana kami harus melakukan penyesuaian baik dari sisi timeline maupun anggaran untuk memastikan keberlanjutan operasional,” tutupnya. []