BUMNREVIEW.COM, Jakarta – Bandara internasional yang ada di Indonesia dipastikan jumlah akan berkurang drastis.
Pasalnya pemerintah telah sepakat untuk memangkas jumlah bandara internasional dari sebelumnya 32 menjadi 15 bandara saja.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan hal ini sudah dibahas bersama Kementerian Perhubungan dan Presiden RI Joko Widodo.
Dari hasil rapat tersebut, semua pihak sepakat agar jumlah bandara internasional sebagai gerbang masuk dari berbagai negara dikurangi.
“Sebagai pintu masuk penerbangan internasional pemerintah sudah sepakat agar dikurangi jumlahnya sekitar 14 hingga 15 bandara aja. Kebijakan ini disesuaikan dengan kebutuhan industri pariwisata dan dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi,” kata Erick di sela-sela penyelenggaraan Mandiri Investment Forum, Rabu (1/2/2023).
Untuk diketahui, pengelolaan bandara interasional dan domestik di tanah air masih didominasi BUMN Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II.
Pengurangan bandara berstatus internasional ini perlu dilakukan untuk menyesuaikan rute penerbangan mancanegara yang memang banyak peminat.
Hal ini akan berdampak pada sektor pariwisata unggulan, sementara bandara-bandara di luar penugasan ini bisa fokus pada rute pesawat untuk haji dan umrah.
Meski begitu, Erick belum merinci bandara internasional mana yang akan dikurangi, namun ia memastikan hal ini merupakan komitmen pemerintah untuk mendorong geliat pariwisata pascapandemi.
“Sebelumnya Pak Menhub sudah sepakat untuk membuka rute penerbangan internasional di 15 bandara saja dan menyesuaikan sisi pangsa pasar wisatawan,” jelasnya.
Adapun jumlah pengunjung wisata di Indonesia masih didominasi wisatawan lokal mencapai 70 persen, sementara wisatawan mancanegara atau wisman hanya 30 persen.
Dari perbandingan ini, Erick menilai lebih efisien mengurangi jumlah bandara internasional karena lebih banyak orang Indo yang berwisata keluar negeri ketimbang dari luar masuk ke Indonesia.
“Jadi rencana pengurangan ini bukan berarti pemerintah tidak mendorong kemajuan wisata di daerah, tetapi menyesuaikan pangsa pasarnya. Nantinya akan kita buatkan setiap bandara sebagai titik masuk bagi para wisawatan mancanegara,” jelasnya.
Selain itu pemerintah akan fokus pada penambahan rute domestik dari berbagai bandara guna untuk meningkatkan konektivitas antar daerah.
Untuk mengoptimalkan rute domestik, pemerintah akan menyiapkan 140 pesawat dari perusahaan BUMN, seperti Citilink, Pelita Air, dan Garuda Indonesia.
Untuk diketahui, sejumlah bandara berstatus internasional saat ini di antaranya Kualanamu, Soekarno-Hatta, I Gusti Ngurah Rai, Kertajati, Sultan Hasanuddin, Juanda, hingga bandara Frans Kaisiepo di Papua. []