Bank Indonesia Enggan Terburu-Buru Ubah Proyeksi Ekonomi Indonesia

BUMNREVIEW.COM, Jakarta – Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini di rentang 4,6 persen hingga 5,0 persen. Angka proyeksi dari bank sentral ini tetap sama seperti yang disampaikan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan lalu.

Sementara itu, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto berhasil meyakinkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menurunkan tarif perdagangan yang dikenakan terhadap barang dari Indonesia menjadi 19 persen, dari tarif awal yang sebesar 32 persen.

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk semester II-2025 diperkirakan akan membaik, dan secara keseluruhan, tahun 2025 diprediksi berada dalam kisaran 4,6 persen hingga 5,4 persen,” ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan Periode Juli 2025, pada Rabu, 16 Juli 2025.

Keberhasilan Prabowo dalam meyakinkan Trump mengenai tarif impor barang dari RI yang masuk ke AS diakui oleh Perry sebagai suatu kebanggaan. Hal ini karena kinerja ekspor Indonesia diperkirakan akan positif dan cemerlang.

“Selain membaiknya permintaan domestik, perbaikan ini juga didukung oleh kinerja ekspor yang tetap positif sejalan dengan hasil negosiasi tarif dengan Pemerintah AS,” jelas Perry.

Meskipun Indonesia berhasil menurunkan tarif yang ditetapkan Trump, namun sebagian besar negara di dunia masih belum berhasil melobi Trump.

Situasi ini membuat Bank Indonesia khawatir terhadap prospek perekonomian global yang terus melemah. Oleh karena itu, Perry menekankan pentingnya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pada triwulan II-2025, ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh investasi nonbangunan yang terkait dengan sektor transportasi.

“Kinerja ekspor cukup baik, didukung oleh ekspor yang berbasis sumber daya alam dan produk manufaktur. Sementara itu, konsumsi rumah tangga masih perlu ditingkatkan, yang terlihat dari penjualan eceran yang melambat,” tutup Perry. []