BUMNREVIEW.COM, Jakarta – Jasa Raharja Jakarta Barat bersama para pemangku kepentingan terkait melaksanakan evaluasi kegiatan Operasi Ketupat Pam Lebaran 1446 H yang telah berlangsung dari tanggal 23 Maret hingga 8 April 2025.
Dalam periode arus mudik dan balik tersebut, tercatat sebanyak 54 kasus kecelakaan lalu lintas (KLL), dengan rincian korban luka-luka sebanyak 62 orang dan korban meninggal dunia sebanyak 4 orang. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Pam Lebaran 1445 H).
Selama masa operasi, Jasa Raharja Jakarta Barat secara aktif berkolaborasi dengan stakeholder terkait di wilayah Jakarta Barat. Penanganan terhadap korban kecelakaan lalu lintas yang mengalami luka-luka dilakukan melalui penerbitan surat jaminan untuk mendapatkan perawatan medis di seluruh rumah sakit yang berada dalam jaringan Jasa Raharja.
Menurut Kepala Cabang Jasa Raharja Jakarta Barat, Syafaat Rahman, sebagian besar kecelakaan masih disebabkan oleh faktor manusia seperti kelelahan saat berkendara dan penggunaan kecepatan tinggi. “Kami mengimbau masyarakat agar selalu mengutamakan keselamatan saat berkendara, terlebih ketika bepergian bersama keluarga,” ujar Syafaat.
Ia juga menambahkan bahwa dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keselamatan di jalan, diharapkan angka kecelakaan dapat terus ditekan. “Semoga dengan semakin menyadari pentingnya keselamatan, semakin ingat dengan keluarga, setiap orang yang melakukan perjalanan dapat terhindar dari kecelakaan dan kecelakaan semakin menurun,” tutupnya.
Evaluasi ini menjadi refleksi bersama untuk terus meningkatkan koordinasi dan kesiapan dalam menghadapi periode mudik dan balik di tahun-tahun mendatang, dengan tujuan utama menciptakan perjalanan yang aman dan selamat bagi seluruh masyarakat.[]






