BUMNREVIEW.COM, Jakarta – Forum Keselamatan Lalu Lintas (FKLL) Jakarta Selatan menggelar rapat koordinasi pada Kamis, 28 Agustus 2025, dalam rangka persiapan Road Safety Action Partnership (RSPA) 2025. Agenda utama rapat ini adalah menetapkan titik rawan kecelakaan (blackspot) dan titik bermasalah (troublespot) di wilayah Jakarta Selatan yang akan menjadi prioritas dalam program keselamatan jalan tahun ini.
Kegiatan yang berlangsung di Jakarta Selatan ini dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Jakarta Selatan, Kompol Mujiyanto, beserta jajaran. Hadir pula pakar transportasi Bapak Alan, perwakilan Jasa Raharja Jakarta Selatan yang diwakili oleh Ria Intania dan Gusti Ngurah, serta unsur terkait lainnya dari Suku Dinas Perhubungan, Suku Dinas Bina Marga, Suku Dinas Pendidikan, Suku Dinas Kesehatan, hingga jajaran Sekretaris Walikota Jakarta Selatan.
Dalam rapat koordinasi tersebut, forum menyepakati dua titik prioritas yang akan dimasukkan kembali dalam kegiatan RSPA 2025. Pertama, titik blackspot berada di Jl. Sisingamangaraja, tepatnya di sekitar Traffic Light Al Azhar, Kebayoran Baru, yang selama ini dikenal sebagai lokasi dengan tingkat potensi kecelakaan tinggi. Kedua, titik troublespot ditetapkan di Jl. RS Fatmawati, Cilandak, yang kerap menghadapi kepadatan dan gangguan arus lalu lintas sehingga membutuhkan penanganan segera.
Sebagai tindak lanjut, seluruh anggota forum melaksanakan survei lapangan bersama di kedua lokasi tersebut. Survei dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi faktual, potensi risiko, serta penyebab permasalahan lalu lintas, sehingga dapat dirumuskan langkah aksi nyata yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
Perwakilan Jasa Raharja Jakarta Selatan, Ria Intania, menyampaikan bahwa keterlibatan Jasa Raharja dalam forum ini merupakan bentuk dukungan terhadap program keselamatan jalan yang holistik. “Kami siap berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk mengurangi risiko kecelakaan, sekaligus memastikan perlindungan terbaik bagi masyarakat pengguna jalan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Gusti Ngurah menambahkan pentingnya pendekatan terpadu dalam setiap langkah aksi keselamatan. “Upaya menurunkan angka kecelakaan lalu lintas tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, dunia pendidikan, tenaga kesehatan, hingga BUMN seperti Jasa Raharja. Dengan komitmen bersama, hasil yang diharapkan pasti bisa tercapai,” tegasnya.
Kasat Lantas Jakarta Selatan, Kompol Mujiyanto, turut memberikan apresiasi terhadap semangat kolaborasi yang ditunjukkan semua pihak. “Keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab bersama. Dengan koordinasi yang baik dan langkah konkret di lapangan, kami optimis Jakarta Selatan bisa menjadi wilayah yang lebih aman dan tertib dalam berlalu lintas,” ungkapnya.
Melalui forum ini, seluruh stakeholder sepakat bahwa kegiatan RSPA 2025 tidak hanya sebatas identifikasi titik rawan, tetapi juga implementasi strategi menyeluruh, mulai dari rekayasa lalu lintas, pembangunan sarana dan prasarana, peningkatan edukasi keselamatan, hingga penguatan layanan darurat. Dengan sinergi lintas sektor, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas dapat ditekan secara signifikan dan tercipta budaya tertib serta aman di jalan raya.[]






