BUMNREVIEW.COM, Jakarta – PT Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Timur bersama dengan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Provinsi Jawa Timur, menggelar rapat koordinasi penting dalam rangka analisa dan evaluasi kecelakaan lalu lintas tahun 2024 pada tanggal 10 Oktober 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Ditlantas Polda Jawa Timur, Dinas Perhubungan, BBPJN Jawa Timur Bali, BPTD Kelas II Jawa Timur, dan PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Rapat dipimpin oleh Kepala Bagian Asuransi PT Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Timur, Eko Bagus Harja Kusuma.
Dalam rapat ini, Kasubdit Kamsel Polda Jawa Timur, Edith Yuswo Widodo, menyampaikan pentingnya pertemuan rutin FLLAJ untuk menangani daerah rawan kecelakaan dan memperbarui tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Analisis kecelakaan periode Juli-September 2024 menunjukkan fluktuasi jumlah kejadian dengan puncak kecelakaan terjadi pada pukul 06.00-09.00 WIB, dan mayoritas korban berusia 15-19 tahun.
Program Inovasi Keselamatan Ditlantas Polda Jawa Timur juga memaparkan hasil dari Program Inovasi KeselamatanMahameru Road Safety Innovation 2024, yang menyoroti berbagai inovasi keselamatan lalu lintas dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Inovasi yang menjadi juara termasuk aplikasi simulasi berkendara, sistem monitoring blind spot, dan Smart Traffic Light yang berbasis AI. Inovasi ini diharapkan dapat diadopsi dan dikembangkan lebih lanjut oleh instansi terkait untuk menekan angka kecelakaan di Jawa Timur.
Dalam Upaya Pencegahan Kecelakaan PT Jasa Raharja turut serta aktif dalam pencegahan kecelakaan lalu lintas melalui pendekatan socio-engineering, dengan berbagai kegiatan seperti aksi simpatik di daerah rawan kecelakaan, kampanye keselamatan, hingga layanan pemeriksaan kesehatan gratis untuk pengemudi angkutan umum.
Dalam Teknologi untuk Pengelolaan Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur melalui Bapak Agung Heru P. menyampaikan bahwa saat ini sedang dilakukan pemanfaatan teknologi AI dalam pengelolaan lalu lintas, seperti penggunaan sensor pada lampu lalu lintas untuk memprioritaskan angkutan umum. Selain itu, Dinas Perhubungan juga sedang menggalakkan penggunaan transportasi massal melalui pengembangan koridor Trans Jatim.[]