BUMNREVIEW.COM, Jakarta – Entikong – Jasa Raharja bersama Bank Kalbar secara resmi meluncurkan penerapan QRIS Cross Border di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, pada 1 Oktober 2025. Program ini merupakan bagian dari uji coba penerapan sistem pembayaran non-tunai (cashless) untuk layanan penerimaan asuransi lintas batas. Inisiatif tersebut juga mendukung kebijakan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan oleh Bank Indonesia, guna mendorong efisiensi, keamanan, serta kemudahan transaksi di kawasan perbatasan.
Jasa Raharja, sebagai perusahaan yang ditunjuk pemerintah untuk memberikan perlindungan dasar bagi korban kecelakaan lalu lintas jalan dan alat angkutan umum di darat, laut, dan udara, turut berkolaborasi dengan Jasaraharja Putera dalam hal penerimaan asuransi lintas batas. Melalui kerjasama strategis dengan Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat, inovasi pembayaran digital ini diharapkan dapat memperluas akses dan mempercepat layanan asuransi lintas negara.
Launching uji coba penerapan cashless ini akan berlangsung pada 1–15 Oktober 2025 di tiga PLBN wilayah Kalimantan Barat, yakni Entikong, Aruk, dan Badau. Dengan adanya integrasi QRIS Cross Border, masyarakat maupun pengguna jasa transportasi yang melintas di perbatasan kini dapat melakukan pembayaran asuransi lintas batas dengan lebih praktis, tanpa terkendala perbedaan bank atau negara asal.
Kegiatan launching di PLBN Entikong turut dihadiri oleh perwakilan Jasa Raharja Wilayah Kalimantan Barat, yaitu Kepala Unit Keuangan, Akutansi, dan ESG, Silvia Desri, serta Kepala Cabang Sintang, Laurensius Ade Suyanto. Hadir pula Branch Manager Jasaraharja Putera, Muslim Effendi, serta perwakilan dari Bank Kalbar, Kepala Bidang Bisnis Kartu dan Digital Banking Div E-Banking, Surya Septari Nirza bersam tim. Kehadiran para pihak ini menjadi simbol sinergi lintas lembaga dalam mendukung transformasi digital di kawasan perbatasan.
Melalui penerapan QRIS Cross Border, Jasa Raharja berharap masyarakat dapat merasakan manfaat nyata berupa kemudahan, transparansi, dan kenyamanan dalam bertransaksi. Inovasi ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat ekosistem digital nasional sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan publik, khususnya bagi pengguna jasa lintas batas negara di Kalimantan Barat. []






