BUMNREVIEW.COM, Jakarta – BINTAN – Jasa Raharja menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi masyarakat di Desa Toapaya Selatan, Toapaya, Bintan pada hari Selasa, 14 Oktober 2025 di Balai Desa Toapaya Selatan. Kegiatan tersebut secara antusias diikuti oleh perangkat di tingkat desa hingga RT dan Dusun, serta sebagian masyarakat di Desa Toapaya Selatan.
Kegiatan pelatihan PPGD dan BHD ini merupakan hasil kerja sama Jasa Raharja dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Tanjungpinang, dengan menghadirkan narasumber tenaga medis yakni dr. Amelya Retno. Pelatihan yang cukup singkat secara umum mengenalkan tentang keadaan-keadaan darurat yang mungkin dihadapi langsung oleh masyarakat, baik di lingkungan rumah maupun di jalan raya. Dijelaskan oleh dr. Amelya Retno, keadaan darurat yang kemungkinan akan ditemui salah satunya yakni henti nafas atau henti denyut nadi.
“Henti nafas atau henti nadi mungkin bisa ditemui bapak ibu disini, dimana perlu penanganan segera yaitu dengan pemberian Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau pompa pada dada. Lima menit pertama termasuk dalam kategori “golden minute” untuk bisa menyelamatkan korban,” jelas dr. Amelya.
Tindakan ini dilakukan untuk menyelamatkan korban sekaligus mengurangi fatalitas yang dialami korban, terlebih dalam kasus-kasus kecelakaan di jalan raya. Dalam pelatihan ini masyarakat juga melakukan praktik dan simulasi langsung pemberian RJP dengan menggunakan alat peraga manekin. Jasa Raharja yang menginisiasi program ini telah secara rutin menggelar kegiatan dari satu kelurahan ke kelurahan lainnya. Petugas Jasa Raharja yang hadir, Indra Wijaya, mengatakan bahwa Jasa Raharja menggelar program PPGD sebagai komitmen untuk ikut andil dalam kasus-kasus kecelakaan.
“PPGD saat ini jadi program utama kami, dan kebetulan Toapaya Selatan ini dilewati jalan Km. 16 sampai Km. 20 yang jalannya cukup sepi dan kendaraan juga cukup kencang. Harapannya kalau terjadi apa-apa bapak ibu bisa mengambil tindakan. Melalui pelatihan PPGD inilah kami ikut andil dan berperan aktif ke masyarakat,” jelas Indra.
Selain membekali warga masyarakat dengan keterampilan gawat darurat, kesempatan ini dimanfaatkan Jasa Raharja untuk berdialog dan mengenalkan Jasa Raharja lebih jauh.
“Kita manfaatkan juga untuk sharing dengan masyarakat, terutama terkait manfaat dan prosedur santunan Jasa Raharja, serta hak dan kewajiban yang dimiliki masyarakat,” tambah Indra.
Harapannya peran aktif dari perangkat RT/RW dan Kelurahan bisa menjadi perpanjangan tangan baik dalam rangka pencegahan kecelakaan, penanganan kegawatdaruratan, maupun prosedur pengurusan santunan di Jasa Raharja. Jasa Raharja dan BKK Kelas I Tanjungpinang berkomitmen untuk terus mendukung berbagai upaya menekan angka kasus kecelakaan, termasuk meminimalisir fatalitas korban kecelakaan di jalan maupun keadaan darurat lainnya.






