BUMNREVIEW.COM, Jakarta – Di balik lonjakan laba bersih sebesar 67,37% dan pertumbuhan pendapatan SWDKLLJ sebesar 29,51% yang berhasil dicapai Jasa Raharja hingga pertengahan 2025, terdapat satu pilar yang bekerja senyap namun sangat menentukan: komunikasi yang terstruktur, responsif, dan strategis.
Sekretaris Perusahaan Jasa Raharja, Dodi Apriansyah, menyampaikan bahwa komunikasi bukan sekadar fungsi pelengkap, melainkan penggerak utama bagi sinergi antarunit, kecepatan pelayanan, dan transparansi kepada publik.
“Komunikasi yang efektif memungkinkan setiap kebijakan strategis bisa dipahami, dijalankan, dan dievaluasi dengan baik. Di sinilah letak kekuatan kami menyatukan seluruh insan Jasa Raharja dalam satu arah narasi dan aksi,” ujar Dodi usai pelaksanaan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) 2025.
Ia mencontohkan bagaimana komunikasi yang solid turut mempercepat penanganan dalam insiden kecelakaan transportasi laut di Selat Bali dan Talise, Sulawesi Utara. Dalam situasi krisis, kecepatan dan kejelasan informasi menjadi penentu antara respons yang biasa dan respons yang menyelamatkan.
“Keberhasilan penanganan insiden tidak lepas dari kesiapan tim, tetapi yang menghubungkan seluruh elemen itu adalah komunikasi dari pusat ke daerah, dari lapangan ke manajemen, dan dari perusahaan ke masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dodi menekankan pentingnya komunikasi strategis dalam mengawal arah perusahaan ke depan. “Sebagus apa pun strategi, jika tidak dikomunikasikan dengan jelas dan konsisten, ia hanya akan menjadi dokumen. Kami berkomitmen memastikan setiap langkah strategis dikawal dengan narasi yang utuh dan berdampak,” tegasnya.
Rakortas 2025 juga menjadi momentum penting bagi Jasa Raharja untuk memperkuat infrastruktur komunikasi, baik internal maupun eksternal dalam rangka menghadirkan layanan publik yang semakin andal dan humanis. Karena di era keterbukaan informasi, keberhasilan perusahaan tak hanya diukur dari apa yang dilakukan, tetapi juga dari bagaimana hal itu dikomunikasikan.
“Jasa Raharja sebagai BUMN, kami tidak hanya bertanggung jawab untuk memberikan layanan, tetapi juga mengawal amanat negara. Komunikasi adalah alat utama kami untuk memastikan strategi berjalan efektif, nilai BUMN tersampaikan dengan tepat, dan publik merasakan kehadiran negara secara konkret.” Tutup Dodi.[]
