BUMNREVIEW.COM, Jakarta – KUR BSI (Bank Syariah Indonesia) yang akan disalurkan di tahun 2023 ditargetkan bisa mencapai Rp14 triliun.
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini akan terus ditingkatkan untuk membangun ekonomi syariah di Indonesia, terutama di wilayah Aceh.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, penyaluran KUR BSI akan terus didukung guna pemerataan ekonomi yang berkeadilan dan terkhusus untuk mendorong keseriusan ekonomi ummat.
“Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi agar pertumbuhan ekonomi syariah semakin maksimal. Maka tahun ini KUR BSI yang disalurkan di tahun ini mencapai Rp14 triliun dan akan terus naik hingga tahun 2024,” kata Erick Thohir dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (11/2/2023).
Untuk diketahui, Provinsi Aceh merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang menerapkan syariat Islam bagi seluruh warganya.
Maka PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) diharapkan dapat mengoptimalkan perannya di Aceh melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat.
Untuk itu, kuota KUR BSI dari total Rp14 triliun, sebesar Rp3 triliun akan disalurkan khusus untuk wilayah Aceh.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di provinsi Aceh terus meningkat, dari minus -0,37 persen di tahun 2020 menjadi 4,21 persen di tahun 2022.
Pertumbuhan ekonomi ini harus terus didukung melalui peningkatan produktivitas masyarakat, khususnya di sektor UMKM dan pertanian.
Jokowi menyebut dana KUR BSI disalurkan di 38 provinsi, dan Aceh menjadi penerima terbesar hingga Rp3 triliun.
“Kita melihat potensi ekonomi di Aceh sangat besar dalam bidang pertanian, perdagangan, perikanan, perkebunan dan lainnya dan ini harus didukung oleh BSI,” kata Jokowi.
Sementara Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan KUR setiap tahunnya terus meningkat, baik dari sisi penyaluran maupun jumlah penerima manfaatnya.
Khusus di Aceh, penyaluran KUR sudah mencapai Rp2,79 triliun pada Desember 2022 atau naik senilai Rp1,19 triliun secara tahunan (YoY).
Sementara jumlah penerima manfaat KUR sudah mencapai 39.872 orang, naik 8.929 nasabah dari sebelumnya 30.943 nasabah di tahun 2021.
“Peningkatan ini adalah wujud komitmen kami untuk terus meningkatkan dan mendorong roda perekonomian pada segmen UMKM di semua daerah di Indonesia terutama di Aceh. Harapan kami jumlah penerima manfaatnya akan terus bertambah di masa mendatang,” tutupnya. []