BUMNREVIEW.COM, Jakarta – PT PLN (Persero) meresmikan Flores Control Center untuk memastikan sistem monitoring pasokan listrik di Labuan Bajo berjalan baik. Pusat kontrol jaringan ini disiapkan PLN guna menyukseskan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023 mendatang.
“Hadirnya Control Center ini tentu akan membuat listrik di pulau Flores semakin andal, sehingga sangat siap untuk gelaran KTT ASEAN,” ucap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, I Gede Agung Sindu Putra.
Lanjut dia, sebelumnya sistem kelistrikan Flores terbagi menjadi dua, yaitu Sistem Flores Barat dari Labuan Bajo sampai Bajawa, dan Sistem Flores Timur dari Ende sampai Maumere. Kini kedua sistem tersebut sudah tersambung (interkoneksi) sejak 29 Juli 2021.
Dalam Flores Control Center terdapat Regional Control Center (RCC) Flores dan Distribution Control Centre (DCC) Maumere yang merupakan pusat kontrol penyaluran listrik sistem Flores dari Labuan Bajo sampai dengan Maumere dan pusat kontrol distribusi listrik Pulau Flores.
“Tidak hanya untuk gelaran KTT ASEAN, dengan sistem yang andal ini kami (PLN) optimis akan membantu meningkatkan produktivitas masyarakat,” lanjut Sindu.
Sindu menambahkan, kesiapan Flores hadapi KTT ASEAN juga didukung beberapa jenis pembangkit antara lain pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG), pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar di Labuan Bajo sampai Maumere. Disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt (kV) dan 150 kV serta jaringan distribusi 20 kV.
Adapun RCC Flores saat ini kata Sindu mengoperasikan 9 Gardu Induk (GI) 70 kV dan 2 GI 150 kV, dan transmisi SUTT 70 kV sepanjang 819,474 kilo meter sirkuit (kms) yang terdiri dari 1.250 unit tower, dan SUTT 150 kV sepanjang 51,780 kms dan sebanyak 77 tower yang sudah dibangun dari Labuan Bajo sampai dengan Maumere.
“Dengan demikian fasilitas RCC dan DCC menjadi pengontrol dan pengawasan seluruh sistem kelistrikan Pulau Flores selama 24 jam, di mana sumber energi listrik dari pusat pembangkit listrik di Labuan Bajo, Ruteng, Ende, Ropa, Maumere, Larantuka dan sekitarnya,” pungkas Sindu.[]