BUMNREVIEW.COM, Jakarta – Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas di wilayah Kabupaten Bulungan, Polresta Bulungan bersama PT. Jasa Raharja Cabang Tarakan, Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Utara, serta stakeholder terkait menggelar Rapat Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Pertemuan yang digelar di ruang rapat Polresta Bulungan tersebut menjadi ajang sinergi antarinstansi dalam membahas langkah konkret untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Selasa (14/10/2025).
Salah satu hasil penting dari rapat tersebut adalah kesepakatan untuk membangun ruang henti khusus (RHK) bagi pengendara sepeda motor di beberapa titik strategis di wilayah Bulungan. Ruang henti khusus ini dirancang untuk memisahkan posisi berhenti antara kendaraan roda dua dan roda empat saat lampu lalu lintas merah, sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
Kasat Lantas Polresta Bulungan AKP Yonathan Kurnawan , dalam kesempatan tersebut, menyampaikan bahwa penerapan ruang henti khusus merupakan bagian dari rekayasa lalu lintas yang mendukung visi keselamatan bersama. “Kami berharap dengan adanya ruang henti khusus ini, potensi tabrakan depan dan samping di persimpangan dapat diminimalisir, serta disiplin pengendara semakin meningkat,” ujarnya.
Perwakilan dari PT. Jasa Raharja Cabang Tarakan Michael Piryantama turut memberikan apresiasi atas langkah sinergis ini. Menurutnya, upaya pencegahan kecelakaan seperti ini sejalan dengan komitmen PT. Jasa Raharja dalam menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di Kalimantan Utara. “Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Kami siap mendukung langkah Polresta Bulungan dan Dishub dalam menciptakan sistem lalu lintas yang lebih aman dan tertib,” ungkapnya.
Kakanwil PT. Jasa Raharja Kalimantan Timur Wanda P.Asmoro melalui Kepala PT. Jasa Raharja Cabang Tarakan, Rd. Saeful Kamal Apandi menyampaikan bahwa dukungannya terhadap langkah konkret ini sebagai bagian dari upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas. “PT. Jasa Raharja berkomitmen untuk terus bersinergi dengan kepolisian dan instansi terkait dalam menekan angka kecelakaan di jalan. Pencegahan harus dimulai dari penataan dan kedisiplinan di jalan raya,” ungkapnya.
Rapat LLAJ ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Balai Pelaksaan Jalan Nasional, Balai Pengelola Transportasi Darat, dan stakeholder lainnya. Selain pembahasan tentang ruang henti khusus, forum juga meninjau potensi pengaturan ulang beberapa titik rawan kecelakaan serta rencana sosialisasi keselamatan bagi masyarakat pengguna jalan. Melalui sinergi lintas sektor ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas semakin meningkat, serta menciptakan budaya tertib di jalan yang berkelanjutan. []
