Tampil Sebagai Narasumber, Kepala Wilayah Jasa Raharja NTB Jelaskan Bahaya Kendaraan ODOL dan Ajak Jaga Keselamatan

dan Ajak Jaga Keselamatan

BUMNREVIEW.COM, Jakarta – Sebagai komitmen untuk meningkatkan ketertiban berlalu lintas dan menekan angka kecelakaan, maka Kepala Kantor Wilayah Jasa Raharja NTB, Soleh hadir sebagai narasumber dalam Rapat Forum Komunikasi Lalu lintas (FKLL) yang dirangkaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) Dampak Negatif Kendaraan Over Dimension/ Loading dan Odong-odong Terhadap Keselamatan Berlalu Lintas serta Penanganan Titik Rawan Laka di Hotel Lombok Raya, Jumat (10/07/2025).

Kegiatan ini dibuka oleh Wadirlantas Polda NTB, AKBP Leo Dedy, S.H,. S.I.K., M.H. Selain Soleh, turut hadir narasumber lainnya, seperti Kasubdit Kamsel Dit Lantas Polda NTB Kompol I Wayan Alus S.H., M.IKom., Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Provinsi NTB, I Nengah Indra Wijayanegara, S.IP., MM, hingga pakar transportasi, I Wayan Suteja, S.T., M.T.

FGD pun dihadiri oleh jajaran Polres se-NTB, stakeholder terkait serta pelaku usaha transportasi pengangkutan barang, dan bertujuan untuk mengedukasi dan mengubah perilaku masyarakat agar lebih tertib dan aman dalam berlalu lintas.

Dalam paparannya, Soleh menjelaskan bahaya dari kendaraan ODOL. Ia menyampaikan bahwa kendaraan ODOL menjadi sumber dari berbagai persoalan lalu lintas, seperti kecelakaan dan kerusakan jalan, serta berpotensi menyebabkan gangguan iklim akibat penggunaan BBM yang sangat besar.

Soleh turut menyampaikan bahwa kegiatan FGD ini merupakan salah satu langkah upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas, yang sejalan dengan komitmen Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL) Provinsi Nusa Tenggara Barat.

”Jasa Raharja mendukung langkah dan upaya dalam mensosialisasikan bahaya kendaraan ODOL. Kami mengajak mitra kerja untuk menindak kendaraan ODOL, melalui sosialisasi dan edukasi masif kepada para pengusaha transportasi angkutan barang, serta optimalisasi penanganan titik rawan kecelakaan lalu lintas, dengan pemasangan spanduk himbauan keselamatan,” pungkas Soleh.[]