Tingkatkan Keterampilan Pengemudi, Jasa Raharja dan Biddokkes Polda Kalimantan Timur Gelar Pelatihan Penanganan Gawat Darurat di Bandara SAMS, Balikpapan

di Bandara SAMS

BUMNREVIEW.COM, Jakarta – Dalam upaya menekan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, Jasa Raharja Cabang Kalimantan Timur bekerja sama dengan Biddokkes Polda Kalimantan Timur menggelar Pelatihan Penanganan Gawat Darurat (PPGD) bagi para pengemudi angkutan umum di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan pada hari Rabu, 22 Mei 2024.

Kepala Jasa Raharja Cabang Kalimantan Timur, Nasjwin, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya Jasa Raharja untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya para sopir angkutan, dalam menangani korban kecelakaan lalu lintas. “Jasa Raharja terus berperan aktif dalam menurunkan angka kecelakaan dan tingkat fatalitas korban. Salah satunya melalui kegiatan edukatif seperti Pelatihan Penanganan Gawat Darurat (PPGD), di mana dengan adanya pelatihan tersebut, para pengemudi angkutan dan masyarakat diharapkan dapat berperan aktif untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan, serta lebih memahami pihak-pihak mana saja yang dapat dihubungi guna membantu korban. Sehingga jumlah korban yang meninggal dunia dapat ditekan,” ujarnya.

Kegiatan yang dihadiri oleh puluhan pengemudi angkutan ini mencakup berbagai materi penting terkait penanganan gawat darurat, mulai dari teknik dasar pertolongan pertama hingga cara berkoordinasi dengan pihak berwenang dan fasilitas kesehatan.

Nasjwin menekankan pentingnya pertolongan dini terhadap korban kecelakaan lalu lintas karena dapat mengurangi tingkat fatalitas cedera yang dialami korban. “Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, diharapkan masyarakat teredukasi untuk melakukan pertolongan pertama secara tepat dan cepat kepada korban lakalantas sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat,” tutup Nasjwin.

Melalui kegiatan seperti ini, Jasa Raharja berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan keselamatan lalu lintas dan mengurangi angka kecelakaan di Indonesia. Edukasi dan pelatihan bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang berperan langsung di lapangan seperti para pengemudi angkutan, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan responsif dalam menghadapi situasi darurat.[]