Barito Timur Bergerak! Forum Keselamatan Lalu Lintas Serukan Aksi Nyata Cegah Kecelakaan

Nyata Cegah Kecelakaan

BUMNREVIEW.COM, Jakarta – PT Jasa Raharja turut ambil bagian dalam kegiatan Forum Keselamatan Lalu Lintas Jalan (FKLLJ) yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Timur pada Rabu, 25 Juni 2025, bertempat di King’s Café Barito Timur. Forum ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat sinergi antarinstansi dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut.

Acara dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Timur, Bertulumeus, S.Sos., dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, antara lain perwakilan Polres Barito Timur (Kanit Kamsel), Dinas PUPR, serta jajaran internal Dishub seperti Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLA), Kabid Prasarana dan Keselamatan, serta Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB).

Forum ini menjadi ruang diskusi terpadu untuk merumuskan program keselamatan lalu lintas, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pembahasan mencakup evaluasi titik rawan kecelakaan, peningkatan infrastruktur jalan, hingga penguatan edukasi keselamatan bagi masyarakat. Selain itu, implementasi program nasional Over Dimension Over Loading (ODOL) juga menjadi agenda utama sebagai langkah konkret menjaga keselamatan pengguna jalan dan mencegah kerusakan infrastruktur akibat kendaraan bermuatan berlebih.

Salah satu peserta forum menegaskan bahwa keselamatan di jalan raya merupakan tanggung jawab bersama. “Perlu kolaborasi seluruh elemen agar budaya tertib berlalu lintas dapat tumbuh secara berkelanjutan,” ujarnya.

Kehadiran Jasa Raharja dalam forum ini menegaskan komitmennya sebagai BUMN yang tidak hanya berperan dalam memberikan santunan kepada korban kecelakaan, tetapi juga aktif dalam upaya preventif. Melalui keikutsertaan dalam FKLLJ, Jasa Raharja terus mendorong pendekatan kolaboratif lintas sektor demi mewujudkan target zero accident di Barito Timur.

Sebagai tindak lanjut dari forum ini, para pihak sepakat untuk menyusun rencana aksi bersama yang melibatkan peningkatan peran masyarakat, penguatan pengawasan angkutan barang, serta pelaksanaan sosialisasi berkelanjutan yang melibatkan sekolah, komunitas, dan tokoh lokal sebagai agen perubahan budaya keselamatan[]