BUMNREVIEW.COM, Jakarta – Untuk meningkatkan keselamatan dan kesiapsiagaan di jalan raya, PT Jasa Raharja Cabang Pekalongan bersama tenaga medis RS Karomah Holistic menyelenggarakan Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) bagi pengemudi dan kru angkutan bus di Terminal Pemalang pada Kamis, 14 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah preventif Jasa Raharja dalam menekan angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas, sekaligus memperkuat pengetahuan serta keterampilan awak angkutan umum dalam menghadapi kondisi darurat medis di lapangan.
Pelatihan diikuti puluhan pengemudi dan kru dari berbagai perusahaan otobus (PO) yang beroperasi di wilayah Pemalang dan sekitarnya. Materi mencakup teknik dasar pertolongan pertama, penanganan luka, CPR (bantuan napas dan jantung), serta simulasi penanganan situasi gawat darurat yang kerap terjadi di jalan raya. Sebagai garda terdepan keselamatan transportasi, diharapkan para peserta mampu bertindak cepat dan tepat ketika menghadapi insiden darurat, sehingga risiko fatalitas dapat ditekan.
PT Jasa Raharja memberikan perlindungan dasar kepada masyarakat melalui 2 (dua) program pertanggungan, yaitu Asuransi Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan Umum yang dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang serta Asuransi Tanggung Jawab Menurut Hukum Terhadap Pihak Ketiga yang dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.
Mitra kegiatan, RS Karomah Holistic, mengapresiasi langkah Jasa Raharja dan menegaskan komitmen mereka dalam meningkatkan kapasitas tenaga non-medis di lapangan. Tim medis dari RS tersebut turut memberikan pelatihan langsung disertai praktik kepada para peserta.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari pengelola Terminal Pemalang dan Dinas Perhubungan setempat. Ke depan, program serupa akan dilaksanakan secara berkala di berbagai terminal dan pool angkutan umum. Melalui pelatihan ini, Jasa Raharja berharap tercipta budaya keselamatan yang lebih kuat di kalangan pelaku transportasi umum demi mewujudkan layanan angkutan yang aman dan nyaman bagi masyarakat. []
