BUMNREVIEW.COM, Jakarta – Jasa Raharja Kantor Wilayah Kalimantan Tengah melalui Penanggung Jawab Kantor Pelayanan Jasa Raharja dan Samsat Sampit, Vicky Sandy Irawan, bersama Adrian Setyanugraha, menggelar Diskusi Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL) pada Selasa, (19/5), di Kopi Wong Nusantara, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan masyarakat, menekan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas, serta memetakan titik-titik rawan kecelakaan di wilayah tersebut.
Diskusi ini turut dihadiri oleh Ipda Fadli Rachman, Kanit Gakkum Satlantas Polres Kotawaringin Timur, beserta jajaran, serta Agus Sunoto, Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Multimoda Dishub Kotawaringin Timur, bersama timnya. Para peserta membahas secara mendalam kondisi lalu lintas di wilayah Kotawaringin Timur, membandingkan data kecelakaan hingga April 2025 dengan periode yang sama pada 2024, serta mengidentifikasi titik-titik rawan kecelakaan, khususnya di Kecamatan Baamang, Mentawa Baru Ketapang, dan Cempaga.
Sebagai tindak lanjut dari diskusi ini, akan dilaksanakan Operasi Gabungan (Opsgab) pada 20 Mei 2025, serta kegiatan Sosialisasi, Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), dan Program Pengajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas (PPKL) pada 21 Mei 2025. Dalam operasi gatersebut, direncanakan pembagian helm gratis kepada pengendara yang tidak menggunakan helm, serta pemberian edukasi tentang pentingnya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas.
Kepala Kantor Wilayah Jasa Raharja Kalimantan Tengah, Alfin Syahrin, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan FKLL ini. “Diskusi Forum Komunikasi Lalu Lintas diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat kolaborasi antara Jasa Raharja dengan seluruh pilar keselamatan dalam pemetaan daerah rawan kecelakaan dan implementasi aksi nyata guna meningkatkan keselamatan masyarakat serta menekan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas,” ujar Alfin.
Jasa Raharja berkomitmen untuk terus mendorong sinergi lintas sektor guna menciptakan ekosistem transportasi yang aman dan tertib. Diharapkan melalui pendekatan kolaboratif ini, kesadaran masyarakat akan keselamatan di jalan raya semakin meningkat, dan potensi kecelakaan dapat ditekan secara signifikan di wilayah Kalimantan Tengah. []
