BUMNREVIEW.COM, Jakarta – Kupang – 14 Oktober 2025 Dalam rangka mendukung pengembangan kerangka kerja pengambilan keputusan untuk keselamatan jalan di wilayah pedesaan Indonesia, Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Provinsi Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan rapat koordinasi lintas sektor yang bertempat di Kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II NTT, Jalan Terusan Timor Raya, Kota Kupang. PT Jasa Raharja Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur turut menghadiri dalam rapat forum ini.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari surat resmi World Bank tertanggal 26 September 2025, yang menunjuk Provinsi NTT sebagai salah satu wilayah percontohan dalam proyek “Developing Decision Support Framework for Road Safety in Indonesia’s Rural Networks.” Proyek ini bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam merumuskan intervensi keselamatan jalan yang berbasis data dan berkelanjutan.
Pada forum ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi strategis, antara lain Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Dinas PUPR Provinsi NTT, Dinas Kesehatan Provinsi NTT BAPPERIDA Provinsi NTT Direktorat Lalu Lintas Polda NTT, PT Jasa Raharja Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur, Tim ahli dari FRED Engineering dan World Bank. Turut hadir secara daring para pakar internasional dari World Bank dan FRED Engineering, Antonino Tripodi (Team Leader), Daniel Bianconi (Road Safety Expert), dan Campbell Duncan (Road and Traffic Regulatory Expert).
Kegiatan dimulai pukul 08.00 WITA dan dibuka dengan sambutan resmi dari Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Mahadin Sibarani, ST., M.T., yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun budaya keselamatan berlalulintas di wilayah NTT. Perwakilan World Bank, menyampaikan bahwa pendekatan berbasis bukti dan partisipatif sangat penting untuk mengidentifikasi tantangan keselamatan jalan di daerah pedesaan dan merumuskan solusi yang tepat sasaran.
Tim FRED Engineering memaparkan profil kegiatan, menyampaikan daftar pertanyaan dan kuesioner, serta memfasilitasi diskusi mendalam terkait:
– Isu pembiayaan dan teknis
– Kesiapan fasilitas kesehatan
– Mekanisme pelaporan kecelakaan
– Mitigasi dan penanganan korban di lapangan
– Rencana Aksi Keselamatan LLAJ Provinsi NTT
– Identifikasi dan penanganan black spot serta trouble spot
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Jasa Raharja NTT, Sumantri Muhammad Baswan menyampaikan komitmen penuh dalam mendukung program ini melalui program Keselamatan Transportasi Jasa Raharja seperti Pelatihan pertolongan pertama dan gawat darurat (PPGD), Mobile unit keselamatan lalu lintas (MUKL), Pengajar Peduli Keselamatan LaluLintas (PPKL) dan sosialisasi keselamatan melalui media digital dengan menggandeng lintas instansi.
“Sinergi ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan sistem transportasi yang aman, nyaman, dan terintegrasi di Provinsi NTT. Kami percaya bahwa kolaborasi lintas sektor akan menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat,” tegas Sumantri.
Forum ini menjadi momentum penting dalam menyatukan visi dan strategi antarinstansi untuk menciptakan transformasi keselamatan jalan yang inklusif dan berbasis data di Provinsi NTT. Seluruh peserta menyepakati perlunya implementasi hasil forum secara bertahap dan terukur, dengan pelaporan berkala sebagai bentuk akuntabilitas bersama.[]






