BUMNREVIEW.COM, Jakarta – Di tengah cuaca ekstrem yang melanda wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, PT PLN (Persero) terus mengoptimalkan pemulihkan pasokan listrik secara menyeluruh. Karena hujan deras disertai angin kencang membuat banyak pohon bertumbangan serta banjir di berbagai daerah yang mengakibatkan terhambatnya pasokan listrik di wilayah tersebut.
Kondisi itu tidak menyurutkan upaya petugas PLN untuk turun memastikan pasokan listrik masyarakat kembali lancar. Zulham Arifin, salah satu pasukan khusus Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) menceritakan pengalaman menantangnya saat diterjunkan ke Kabupaten Kepulauan Selayar yang terdampak parah jaringan listriknya.
“Dengan komitmen, kami yang beranggotakan total 22 pasukan berangkat dari Kota Palopo, Kota Parepare, Kota Makassar, dan Kabupaten Bulukumba bertolak ke Kabupaten Selayar menyeberangi laut saat cuaca ekstrem,” kata Zulham.
Zulham menjelaskan, ini merupakan tantangan tersendiri bersama timnya saat membantu pemulihan jaringan di wilayah tersebut. Apalagi menurut masyarakat setempat, cuaca ekstrem kali ini terburuk di Kabupaten Kepulauan Selayar dalam 10 tahun terakhir.
“Kami terus bekerja siang dan malam, Alhamdulillah dalam tempo waktu 4 hari di tengah cuaca ekstrem kami berhasil memulihkan pasokan listrik di Kabupaten Kepulauan Selayar,” ungkapnya.
Hal ini sesuai dengan peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang potensi hujan dengan intensitas ekstrem selama periode 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023 di beberapa wilayah Indonesia termasuk Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Ke depan, potensi cuaca ekstrem juga diprediksi masih akan terjadi di wilayah Sulawesi Selatan dan sekitarnya hingga 9 Januari mendatang. Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem pada 3-9 Januari 2023 di Sulawesi Selatan.
Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar Irwan Slamet meminta semua pihak meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana dan dampak yang ditimbulkannya.
“Prakiraan pada tanggal 3-9 Januari 2023, hujan dengan intensitas lebat yang cenderung pada dini hari sampai pagi hari berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan,” kata Irwan Slamet melalui siaran persnya.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menyebutkan, saat cuaca ekstrem melanda tanggal 25 Desember 2022, sejumlah 57 penyulang dan 3.843 gardu distribusi yang tersebar di wilayah kerja 8 PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (dari 10 UP3) atau 30 PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) cakupan PLN UID Sulselrabar terdampak akibat banjir dan pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik.
“Kami membentuk tim khusus pegawai Pelayanan Teknik Mandiri yang ditempa untuk tanggap pada setiap gangguan sekecil apapun. Dalam kondisi cuaca ekstrem petugas PLN yang berjibaku di lapangan siang dan malam, alhamdulillah pada 3 Januari 2023, kita berhasil memulihkan pasokan listrik 340.007 pelanggan yang terdampak,” ujar Andy.
Andy menambahkan, selama periode Siaga Natal dan Tahun Baru, PLN UID Sulselrabar telah menyiapkan 71 posko beserta 2.234 personelnya. “Walaupun dalam cuaca ekstrem, kami selalu siaga dan berkomitmen untuk menjaga pasokan listrik siang dan malam,” kata Andy.
Pulihnya pasokan listrik ini lanjut Andi, juga berkat peran aktif pelanggan yang turut melaporkan apabila ada potensi yang dapat mengakibatkan terganggunya pasokan listrik.
Tak hanya itu, dukungan moril pun datang dari berbagai elemen stakeholder diantaranya, Kepala Kejaksaan Negeri Selayar, Hendra Syarbaini, Pimpinan Cabang BRI Selayar, serta Owner Sunari Beach. Mereka turut memberikan dukungan moril kepada petugas PLN yang bekerja di lapangan dengan membawakan makanan langsung ke lokasi pekerjaan dari PLN di Jalan Pahlawan Kelurahan Benteng Utara.
“Ini spontanitas saja panggilan hati melihat teman-teman dari PLN siang malam dibawah cuaca angin dan hujan berjibaku memperbaiki titik-titik kerusakan,” kata Syarbaini.[]